Description
Setenang Pepohonan, Selembut Rerumputan
Menyembuhkan, Mendamaikan Diri dari Dalam
Pengarang: Gede Prama
Sampul: Cindy T
Cetakan II, Maret 2016
12,5×18,5 cm, xii + 256 hlm
ISBN: 9789 798 727 641
Rp75.000 Rp63.750
Penderitaan di mana-mana. Dari bencana alam, bom teroris, kekerasan, bunuh diri sampai dengan penyakit aneh-aneh. Bila manusia kebanyakan menakuti penderitaan sebagai panggilan Guru untuk memasuki gerbang spiritualitas mendalam. Hampir semua guru dihaluskan batinnya melalui penderitaan. Jalaludin Rumi mengalami kesedihan mendalam kehilangan Guru.
Nelson Mandela dipenjara 27 tahun. Bunda Teresa menghabiskan nyaris seluruh hidupnya di tengah kesedihan kemiskinan. Mahatma Ghandi wafat ditembak. Y.M Dalai Lama kehilangan negerinya tatkala masih berusia belasan tahun.
Seperti besi tua yang berkarat, tanpa diapa-apakan pasti tenggelam ke dasar lautan.
Penderitaan juga serupa, bila manusia hanya mengeluh serta tidak melakukan apa-apa maka penderitaan akan membawa manusia tenggelam di alam bawah (binatang, setan, neraka) setelah kematian.
Tapi bila besi tuannya dihaluskan dan diolah menjadi kapal laut, ia tidak saja membuat manusia batal tenggelam tapi juga bisa menjadi kendaraan untuk pergi ke tempat yang jauh.
Meditasi yang dianjurkan buku ini juga serupa, besi tua penderitaan diolah melalui ketenangan samatha, dibentuk dengan pandangan terang wipassana dan dihaluskan dengan praktik kasih sayang.
Hasilnya, penderitaan menjadi kendaraan spiritual mengagumkan untuk pulang ke rumah pencerahan. Di rumah pencerahan, kehidupan setenang pepohonan (bertumbuh ikhlas mendekati cahaya) serta selembut rerumputan (selalu rindu berbagi kasih sayang).
Di rumah ini, manusia bisa menyembuhkan dan mendamaikan dirinya dari dalam.
Setenang Pepohonan, Selembut Rerumputan
Menyembuhkan, Mendamaikan Diri dari Dalam
Pengarang: Gede Prama
Sampul: Cindy T
Cetakan II, Maret 2016
12,5×18,5 cm, xii + 256 hlm
ISBN: 9789 798 727 641
Weight | 0.25 kg |
---|